WISATA ASIK ALA IMA #1


Halo…halo…

Kali ini aku mau share tentang cerita aku wisata ke keraton dan museum yang ada di Jogja. Jadi, hari Sabtu, 23 September 2017 lalu, aku mengunjungi Puro Pakualaman dan museumnya, sama Keraton Yogyakarta dan Museum Kereta Keraton.

Mungkin kalian penasaran kenapa harus keraton dan museumnya? Kenapa gak wisata ke tempat lain aja? Aku punya alasan tersendiri untuk itu. Mau tau kan alasannya? Baca dulu cerita ku……

Sebelum aku cerita pengalaman aku wisata ke Puro Pakualaman, aku akan share sedikit tentang sejarahnya. Pakualaman merupakan satu bentuk kadipaten yang terbentuk pada masa pemerintahan Belanda dengan gubernur waktu itu Herman Willem Daendels yang berkuasa antara tahun 1808 sampai dengan 1811 M. Awal pembentukan pura pakualaman ini dimaksudkan Belanda untuk memecah belah lingkup keraton kasultanan Yogyakarta yakni dengan mengangkat wakilnya di keraton kasultanan Yogyakarta. Hal tersebut ditentang oleh Sultan Hamengku Buwono II yang saat itu masih bertahta.

Sekitar 09.30 pagi aku ke Puro Pakualaman yang beralamatkan di  Jln. Sultan Agung, Kec. Pakualaman, Kota Yogyakarta.  Dari Titik Nol Kilometer hanya berjarak ± 2 km ke arah Timur. Nah, kalau temen-temen pengen berkunjung ke Puro Pakualaman ini, bisa banget naik ojek online, atau bisa juga memanfaatkan transportasi publik seperti Trans Jogja. Misalkan, temen-temen berada di Titik Nol km, bisa langsung order ojek online dengan tujuan Puro Pakualaman. Kalau temen-temen mau naik Trans Jogja, bisa ke halte Trans Jogja terdekat, dan tujuan Puro Pakualaman jalur 1A atau 1B turun di halte dekat Museum Biologi atau Pasar Sentul. Puro Pakualaman buka setiap hari mulai Senin-Minggu jam 08.00-15.00 wib, dan libur saat libur nasional. Balik lagi ke cerita ku, jadi sesampainya aku di sana, aku bertemu dengan bapak-bapak yang mengenakan pakaian khas Jogja (blangkon, batik lurik, dan sorjan). Nah, aku diminta untuk mengisi buku tamu. Oiya, masuk Puro Pakualaman nggak dipungut biaya guys alias gratis, kalian suka kan yang gratisan? Sama, aku juga hehe. Kebetulan waktu itu di sana sedang ada acara reunion gitu, jadi aku nggak bisa keliling. Aku cuma mengambil foto dan lanjut masuk ke museumnya. Ini dia foto hasil jepretanku :

Foto 1 


Foto 2
sumber : Dokumen pribadi

Foto 1 itu semacam Pendopo, di sana ada seperangkat gamelan, dan semacam ruang tamu. Aku mengambil foto itu dari jauh guys, karna ada batasnya buat ngambil foto.
Foto 2 itu semacam rumah atau istana kecil (aku nggak ngerti harus nyebut gimana) dengan desain klasik dan unik (kalo aku bilang itu bagus banget). Aku ngambil foto itu dari luar pagar guys karna nggak boleh masuk. Next, aku masuk ke museum Puro Pakulaman. Setelah mengisi buku tamu museum, aku masuk ke museum ditemani oleh seorang guide. Jadi, museumnya terdiri dari tiga (3) ruang pamer. Ruang pamer 1 berisikan foto-foto Kanjeng Gusti Pangeran Adipati  (KGPA) Paku Alam dan pohon silsilah keluarga mulai dari Nabi Adam dan keturunannya. Ruang pamer 2 berisikan koleksi-koleksi senjata, peralatan dan perlengkapan yang digunakan semasa kejayaan Puro Pakualaman, kostum tari, pakaian prajurit, pakaian permaisuri, pakaian kusir dan peralatan dapur. Dan di ruang pamer 3 terdapat kereta istana, beberapa foto dan peta lokasi daerah kekuasaan Pakualaman. Suasana di Puro Pakualaman ini nyaman banget guys, berasa damai banget.

Nah, itu sedikit cerita ku wisata ke Puro Pakualaman. Oiya, mungkin menurut beberapa dari kalian wisata ke tempat sejarah itu membosankan. Tapi, nggak menurut ku. Alasan aku wisata ke Puro Pakualaman waktu itu bukan tanpa tujuan guys. Alasannya adalah setelah aku selesai OJT di Museum Sonobudoyo, aku punya niatan pengen lebih tahu sedikit banyak tentang Yogyakarta. Oleh karena itu, aku melakukan wisata ini. Aku ingin menikmati Yogyakarta dari sudut yang berbeda yaitu dari sudut sejarahnya. Nah, buat temen-temen yang hobi jalan-jalan, sekali-kali wisata ke keraton dan museum lah, buat nambah wawasan dan pengalaman juga kan.


Untuk yang #2 aku bakal cerita tentang wisata ke Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Museum Kereta Keraton. Pantengin terus ya…..

Komentar