WISATA ASIK ALA IMA #2
Lanjutan #1……
Kalau
sebelumnya aku cerita tentang wisata asik ke Puro Pakualaman, nah #2 ini cerita
ku wisata ke Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Museum Kereta Kraton.
Di
hari yang sama, setelah mengunjungi Puro Pakualaman, aku bergegas menuju
Keraton Kasultanan Yogyakarta. Sesampainya di sana, aku mengantre untuk membeli
tiket masuk. Harga tiket masuk untuk wisatawan Rp 5.000, dan tambahan Rp 2.000
untuk wisatawan yang membawa kamera atau
bisa dibilang izin buat ambil foto/video. Nah, setelah mendapat tiket, langsung menuju pintu masuk dan nunjukin
tiket ke penjaga.
Foto
1
Tiket masuk Keraton
Oiya, Keraton Kasultanan
Yogyakarta ini terletak di Jalan
Rotowijayan Blok No. 1, Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta. Keraton ini berada
di jalur garis (ima)jiner dari Gunung Merapi-Tugu-Keraton-Panggung
Krapyak-Pantai Parangkusumo. Garis imajiner di Jogja ini memiliki arti
filosofis yaitu melambangkan
keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan sesama
manusia, serta manusia dengan alam (cuma itu
yang ku tau). Keraton ini letaknya tidak jauh dari Malioboro. Tinggal jalan
kaki dari Malioboro ke arah selatan, kalian akan menemui Alun-alun Utara (kalian bisa nyebrang alun² atau lewat pedestrian
yang mengelilingi alun²). Buat kalian yang nggak ingin capek karna
jalan kaki, bisa naik becak (tapi kudu
pinter nawar yaa…). Bisa juga naik transportasi umum seperti Busway/Trans Jogja, tujuannya Malioboro
dan turun aja di halte depan Museum
Benteng Vendenburg, lalu melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki (nggak jauh kok dari halte ini). Nah,
begitu masuk Keraton hawanya mulai beda (maklum
parnoan), meski begitu aku tetep lanjut berkeliling Keraton dan mengambil
beberapa foto.
Foto
2
ini aku ambil foto dari dalem Keraton ya...
ini foto pendopo besar
yang ini foto bangunan rumah, bagus banget ya...
Foto ini diambil dari dalam Keraton, terlihat
seperti sebuah pendopo dan Alun-Alun Utara. Terus, aku berjalan ke arah selatan
menaiki sebuah tangga dan menjumpai sebuah pendopo besar di mana di samping
kanan-kiri terdapat bangunan seperti rumah (aku
gak tau itu fungsinya sebagai apa, tapi itu rumah bagus banget, bisa kalian
liat di foto 2 yang paling bawah). Di
dalam komplek Keraton ini juga terdapat museum yang terdiri dari beberapa ruang
dan menampilkan koleksi yang berbeda-beda. Seperti, gamelan, pakaian adat jawa
yang digunakan untuk pernikahan anggota Keraton, dan masih banyak lagi (maaf lupa).
Setelah
puas berkeliling Keraton, aku bergegas menuju ke Museum Kereta Keraton. Letaknya
tidak jauh dari Keraton (sebelah Barat
Keraton). Begitu keluar dari Keraton, kalian jalan aja ke arah selatan dan
kalian akan menemukan museum tersebut di sebelah kanan jalan, jadi kalian harus
nyebrang jalan dulu guys (tenang,
jalannya bukan jalan raya besar kok). Sebelum masuk ke museum, beli tiket masuk dulu
ya. Tiket untuk perorangan Rp 5.000 dan Rp 1.000 untuk izin ambil foto/video.
Foto
3
tiket masuk Museum Kereta Keraton
Museum
Kereta Keraton ini menyimpan berbagai kereta kuda Keraton Kesultanan Yogyakarta yang
digunakan baik untuk kepentingan keraton maupun untuk kepentingan pribadi. Kesannya
masuk museum ini, kerasa banget aura mistisnya (maaf ya gak maksut nakutin kalian, tapi ini yang aku rasain, karna aku
keliling museum ini sendirian dan parnoan, jadi aura mistisnya dapet banget,
hehehe). Museum ini nggak terlalu
besar/luas, dan di setiap sudutnya di ada penjaganya. Nah, di museum ini, ada 2
ruangan di tengah² gitu yang isinya
beberapa kereta besar. Menurutku, kereta² itu dikeramatkan, pasalnya terdapat sesaji di setiap keretanya. Aku gak sempet ambil foto kereta besar itu
karna udah parno duluan, maaf L
Foto
4
ini dua koleksi kereta keraton, maaf ya cuma dua
Wisata
ke Keraton maupun Museum yang ada di Jogja itu menyenangkan, tinggal bagaimana
kalian menikmatinya dari sudut yang mana. Kalau kalian pengen tahu banyak hal
tentang obyek wisata tersebut, mintalah seorang pemandu untuk memandu kalian
berkeliling dan menjelaskan informasi terkait obyek wisata yang kalian datangi,
dan yang paling penting adalah jangan lupa foto² untuk di upload di instagram atau media sosial lainnya, dan promosikan obyek
wisata tersebut kepada teman² (biar pada
kepo dan pengen ke situ).
Udah segini aja ya……
Terimakasih
sudah mau membaca, semoga bermanfaat dan tunggu cerita ku lainnya……….
Komentar
Posting Komentar